SELURUH BERITA

Woha, 5 Oktober 2024 – Dalam upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini, SMAN 1 Woha menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema "Suara Demokrasi," di mana calon Duta Matedi melakukan kampanye keliling kelas. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para siswa, khususnya kelas X, untuk mengenal lebih dalam tentang demokrasi dan peran aktif mereka sebagai pemilih.

Kampanye yang berlangsung selama sehari ini dipenuhi oleh orasi singkat dari setiap calon Duta Matedi yang memaparkan visi, misi, serta inovasi yang mereka tawarkan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Para calon duta berkeliling dari kelas ke kelas, menyampaikan pesan-pesan inspiratif mengenai pentingnya keterlibatan siswa dalam kehidupan sekolah, serta bagaimana suara mereka dapat berdampak positif bagi lingkungan belajar.

Tak hanya sekadar memperkenalkan konsep demokrasi, kegiatan ini juga melatih berbagai keterampilan penting, seperti berbicara di depan umum, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim. Dalam setiap orasi, calon Duta Matedi juga mengajak rekan-rekannya untuk menyusun rencana aksi yang konkret, sehingga visi dan misi yang mereka sampaikan dapat diwujudkan dengan langkah-langkah nyata.

Menurut salah satu calon duta, kegiatan ini tidak hanya mengajarkan tentang demokrasi, tetapi juga memotivasi mereka untuk menjadi agen perubahan di sekolah. "Saya ingin menginspirasi teman-teman untuk lebih aktif terlibat dalam program-program sekolah, karena kita semua bisa berkontribusi dalam membangun lingkungan yang lebih baik," ungkapnya.

Kampanye keliling kelas ini disambut antusias oleh siswa kelas X, yang tidak hanya terlibat aktif dalam sesi tanya jawab tetapi juga mulai memahami betapa pentingnya suara mereka dalam menentukan arah sekolah ke depan. Sebagai bagian dari visi besar SMAN 1 Woha untuk menumbuhkan generasi mandiri, terampil, disiplin, dan inovatif (Matedi), kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan semangat partisipasi aktif siswa dalam kehidupan bermasyarakat, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Dengan kampanye ini, SMAN 1 Woha berhasil menciptakan ruang belajar yang tidak hanya mengenalkan demokrasi, tetapi juga membangun keterampilan yang penting bagi generasi muda. Harapannya, para siswa semakin sadar akan peran mereka dalam menciptakan lingkungan sekolah yang demokratis dan inklusif.

(A'MR).