 
                        UPAYA MENGGERAKKAN GURU DENGAN PENDEKATAN 5 DISIPLIN PETER SENGE
SMAN 1 Woha terus berupaya mengoptimalkan peran guru sebagai agen perubahan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan mengadopsi 5 Disiplin yang diperkenalkan oleh Peter Senge dalam bukunya The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization. Pendekatan ini dikenal efektif dalam menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan di lingkungan sekolah. Berikut adalah cara SMAN 1 Woha menggerakkan guru menggunakan 5 Disiplin menurut Peter Senge:
1. Personal Mastery (Penguasaan Pribadi)
SMAN
 1 Woha mendorong setiap guru untuk terus mengembangkan kemampuan 
pribadi dan profesional mereka. Ini dilakukan melalui pelatihan, 
workshop, dan program pengembangan diri yang rutin. Dengan menekankan 
pentingnya pembelajaran berkelanjutan, sekolah membantu guru mencapai 
tujuan pribadi dan profesional mereka. 
2. Mental Models (Model Mental)
SMAN
 1 Woha mengajak guru untuk mengevaluasi dan memperbarui cara berpikir 
mereka tentang proses pembelajaran. Melalui diskusi kelompok, refleksi, 
dan feedback, guru diajak untuk mempertanyakan asumsi-asumsi lama dan 
terbuka terhadap ide-ide baru. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk 
melihat tantangan dalam pengajaran dari perspektif yang lebih luas dan 
inovatif. 
3. Shared Vision (Visi Bersama)
SMAN
 1 Woha menekankan pentingnya visi bersama di antara semua guru. Visi 
ini berkaitan dengan tujuan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar
 yang positif dan inovatif. Guru-guru dilibatkan dalam proses perumusan 
visi sekolah, sehingga mereka merasa memiliki dan berkomitmen untuk 
mewujudkannya. 
4. Team Learning (Pembelajaran Tim)
Kolaborasi
 antar-guru di SMAN 1 Woha merupakan elemen kunci dalam proses 
pembelajaran tim. Guru-guru didorong untuk bekerja sama dalam 
mengembangkan kurikulum, merancang metode pengajaran, dan menyelesaikan 
masalah secara kolektif. Pembelajaran tim ini menciptakan sinergi di 
mana hasil yang dicapai bersama lebih besar daripada yang bisa dicapai 
secara individu. 
5. Systems Thinking (Berpikir Sistem)
SMAN
 1 Woha mengajarkan guru-gurunya untuk memahami hubungan antar berbagai 
elemen dalam sistem pendidikan. Dengan berpikir sistem, guru mampu 
melihat bagaimana tindakan mereka mempengaruhi seluruh sistem sekolah 
dan sebaliknya. Ini mendorong guru untuk mempertimbangkan dampak jangka 
panjang dari keputusan dan tindakan mereka. 
Implementasi di SMAN 1 Woha
Implementasi
 5 Disiplin Senge di SMAN 1 Woha memungkinkan guru untuk berkembang 
secara holistik, baik dalam aspek pribadi maupun profesional. Melalui 
pengembangan kapasitas individu (personal mastery), perubahan cara 
berpikir (mental models), penyatuan visi (shared vision), kolaborasi tim
 (team learning), dan pemahaman sistem secara keseluruhan (systems 
thinking), SMAN 1 Woha berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar 
yang dinamis dan inovatif.
Dengan pendekatan ini, SMAN 1 Woha tidak hanya menggerakkan guru sebagai individu, tetapi juga membangun budaya sekolah yang kuat dan berorientasi pada pembelajaran berkelanjutan, yang pada akhirnya akan membawa manfaat besar bagi seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.
(Hairul Juhdy).

 
	    
	 
 
-100x100.jpg)
-100x100.jpg)
-100x100.jpg)
-100x100.jpg)
-100x100.jpg)
-100x100.jpg)